Peran Serta Masyarakat dalam
Pemberantasan Korupsi
Awal Mula KPK
KPK lahir karena carut
marutnya Indonesia yang disebabkan oleh maraknya korupsi. KPK merupakan bentuk
keinginan Indonesia untuk terbebas dari korupsi, sudah menjadi rahasia umum
bahwa korupsi merupakan penyakit menahun yang menggerogoti setiap sendi negeri
ini dan membuat negeri ini sengsara dan lumpuh.
Tetapi Indonesia tidak
ingin selamanya sakit dan sengsara karena korupsi, negeri ini ingin sembuh dan
bebas, negeri ini ingin melangkah maju menuju masa depan yang cerah. Atas dasar
keinginan kuat itu negeri ini membentuk sistem imun anti korupsi yang sekarang
kita sebut Komisi Pemberantasan Korupsi
atau lebih kita kenal dengan nama KPK.
Perjalanan KPK
1.
Sepak Terjang
KPK
Sejak
awal dibentuk KPK sudah memberikan sinyal tanda bahaya bagi para koruptor. KPK
hingga kini telah berhasil mengungkap banyak kasus korupsi. Kasus yang berhasil
diungkap banyak melibatkan para pejabat negara dan jenis kasus korupsi tersebut
sangat beragam jenisnya.
Beberapa
yang merebut perhatian masyarakat Indonesia antara lain kasus suap yang
melibatkan Jaksa Urip Tri Gunawan dan Arthalita Suryani dan kasus suap Hakim
Agung Mahkamah Agung yang menangani perkara Probosutedjo.
2.
Ketika
Tikus-tikus Putih Berdasi Bersatu
Ada
istilah yang mengatakan “Tikus yang
terpojok akan berbalik menggigit kucing”. Selama beberapa tahun menjalankan
tugasnya KPK telah menjadi ancaman nyata bagi berbagai pihak khususnya koruptor
sehingga mereka pun melakukan berbagai upaya untuk melemahkan bahkan mematikan
KPK. Tindakan pelemahan KPK itu menurut Abraham Samad, Ketua KPK, dilakukan
secara sistematis. Upaya pelemahan KPK dilakukan dengan berbagai cara, antara
lain:
a.
Judical Review
UU KPK ke Mahkamah Konstitusi
b.
Penarikan tenaga
Penyidik dan Auditor yang diperbantukan di KPK
c.
Kriminalisasi
dan rekayasa hukum, dsb.
Ada pepatah cina “Bila kucing pergi, tikus-tikus keluar dengan bebas” sama
halnya jika KPK dibiarkan mati maka koruptor akan kembali merajalela.
Peran Serta Masyarakat dalam Pemberantasan Korupsi
Korupsi bukan cuma masalah
KPK saja melainkan masalah kita bersama sehingga semua elemen bangsa harus
bersinergi dalam upaya pemberatasan korupsi. Upaya pemberantasan korupsi dapat
dilakukan dengan berbagai cara sesuai kemampuan dan wewenang yang dimiliki.
Penulis mengategorikan peran serta masyarakat dalam upaya pemberantasan korupsi
ke dalam 2 (dua) kategori :
1.
Sederhana
Korupsi
merupakan perbuatan yang bermula dari ketidaksucian hati manusia, salah satunya
adalah ketidakjujuran. Oleh karena itu untuk melawan korupsi yang merupakan
bentuk ketidakjujuran maka harus dilawan dengan kejujuran. Penulis menjabarkan
‘Kejujuran’ sebagai berikut:
a.
Kenali korupsi
Dalam
dunia militer ada prinsip terkenal yakni “Ingin menang perang kenali dulu siapa
musuhmu!”. Kita harus tahu apa itu korupsi, apa saja bentuk tindak korupsi dan
apa akibat korupsi. Karena jika kita berperang melawan korupsi tanpa mengetahui
apa itu korupsi bisa jadi kita melakukan tindak korupsi tanpa kita sadari.
b.
Jauhi segala bentuk
korupsi
Contoh
sederhananya, anda sedang melakukan pembuatan/perpanjangan Surat Izin Mengemudi
(SIM) tetapi saat itu ternyata antriannya sangat banyak. Ketika anda dihadapkan
pada situasi seperti ini ada 2 (dua) pilihan yang anda miliki, pertama adalah
dengan memberikan uang pelicin kepada petugas agar proses pembuatan SIM kita
didahulukan, kedua adalah kita mengantri sesuai giliran dan prosedur yang
berlaku. Jadi pilihan mana yang akan anda ambil? (Suap adalah korupsi).
c.
Junjung tinggi
etika profesi
Tidak
ada satu pun profesi di dunia ini yang menghalalkan korupsi, bahkan korupsi
merupakan pelanggaran etika profesi yang berat karena menodai nilai-nilai luhur
dari profesi tersebut.
Maka
dari itu salah satu cara ampuh pemberantasan korupsi adalah dengan menjunjung
tinggi etika profesi masing-masing. Seperti yang kita ketahui bahwa setiap
profesi pasti mempunyai kode etiknya masing-masing dimana setiap kode etik
tersebut mengharuskan setiap profesi dilakukan dengan jujur dan penuh tanggung
jawab.
d.
Runtuhkan
kebiasaan lama
Uang
dan suap sudah sangat akrab dengan birokrasi negeri ini. Jika tidak ada dua hal
tersebut maka proses birokrasi di negeri ini seperti diperlama dan diperumit
prosesnya oleh oknum.
Jika
kita ingin bebas dari korupsi maka semua elemen bangsa, mulai dari rakyat
jelata sampai pejabat, harus mau untuk membuang kebiasaan lama tersebut. Karena
kebiasaan tersebut merupakan sebab suburnya korupsi, sebagaimana jika kita tidak
ingin menderita suatu penyakit maka kita harus menghindari segala hal yang
dapat menyebabkan penyakit tersebut.
2.
Super
Peran
serta yang penulis kategorikan ke dalam kategori super merupakan tindakan nyata
yang tidak banyak orang punya cukup keberanian untuk melakukan tindakan nyata
dalam pemberantasan korupsi, karena memang tindakan ini memiliki resiko.
Akan tetapi sekali
tindakan ‘Super’ ini dilakukan biasanya tidak hanya satu orang saja yang
terseret ke meja hijau, bahkan tidak menutup kemungkinan suatu jaringan korupsi
yang ternyata sekian lama ada namun mengendap dan tidak tersentuh tangan-tangan
hukum dapat terungkap ke permukaan. Peran serta masyarakat kategori super ini
bersifat korektif dan kuratif (mendeteksi dan memberantas korupsi). Jenis-jenis
peran serta masyarakat kategori super, antara lain:
a.
Melaporkan
setiap tindak pidana korupsi
Ada
sebuah kisah nyata yang disampaikan oleh seorang anggota KPK. Ada seorang
pegawai yang sangat gelisah karena diperintahkan oleh Kepala Kantornya untuk
melakukan korupsi, namun tidak punya kuasa untuk menolak karena karirnya dapat
terancam. Kemudian ia berkonsultasi pada seorang Anggota KPK dan disarankan
untuk tetap menjalankan perintah atasannya demi karirnya akan tetapi ia harus
melaporkan dan mengirim setiap korupsi yang ia lakukan ke KPK. KPK akan
menyelidiki kasus tersebut berdasarkan laporan yang diterima.
Berdasarkan
kisah tersebut laporan dari masyarakat sangat dibutuhkan, jadi jangan ragu
untuk melapor ke KPK.
b.
Wistleblower
Whistleblower
sebagaimana PP No.71 Tahun 2000
adalah orang yang memberi suatu informasi kepada penegak hukum atau komisi
mengenai terjadinya suatu tindak pidana korupsi dan bukan pelapor. Biasanya whistleblower mengungkap kasus korupsi
yang melibatkan banyak pihak sehingga banyak pihak akan terjaring hukum bila
ada whistleblower muncul, mengingat atas
perbuatan tersebut penuh dengan resiko maka whistleblower
harus mendapat perlindungan hukum.
Contoh
whistleblower adalah Bambang Soekotjo
dalam kasus dugaan korupsi simulator SIM milik Korlantas.
Kesimpulan
Peran serta masyarakat
sangatlah penting dalam upaya pemberantasan korupsi dan cara paling ampuh untuk
memberantas korupsi adalah dengan mencegah timbulnya korupsi itu sendiri yakni
dengan mengubah kebiasaan lama yang mengarah pada tindak korupsi.
Oleh karena itu
diharapkan seluruh elemen bangsa Indonesia bersatu padu memberantas korupsi dan
mewujudkan Indonesia yang bebas dari korupsi.