Sunday, November 11, 2012

Guru, Sebuah Sepeda Pengantar Cita-Cita dan Efek Domino Positif Pendidikan



Guru, sebuah sepeda pengantar cita-cita

Siapa yang mau menyangkal peran besar guru dalam mengantar kita semua kepada kesuksesan? Jika ada, maka pastilah ia adalah orang yang perlu belajar bagaimana cara berterima kasih.
Guru adalah sepeda yang mengantarkan kita menuju cita-cita. Kenapa bukan motor? Mobil? Atau kereta? Nampaknya tidak ada jenis kendaraan lain yang lebih pas untuk menggambarkan keadaan seorang guru. Perumpamaan sepeda tersebut menggambarkan perjuangan seorang guru yang tidak mudah dan bukan tanpa susah payah dalam mendidik anak didiknya. Seorang guru dibebani tanggung jawab yang sangat besar dalam mengarahkan anak didiknya agar menjadi generasi penerus yang bersih, berkompeten dan bertanggung jawab kepada bangsa Indonesia.
Kita tahu bahwa sepeda yang dirawat pastinya berbeda dengan sepeda yang hanya asal dipakai. Pun demikian dengan profesi guru, profesi membutuhkan perhatian dan penghargaan yang nyata agar profesi guru ini tidak dilakukan dengan setengah hati, melainkan dijalankan dengan sepenuh hati dan penuh pengabdian pada negeri.
Kemudian timbul pertanyaan dalam hati ini
“Apakah gelar ‘Pahlawan tanpa tanda jasa’ sudah cukup untuk menghargai pengabdian guru-guru di seluruh nusantara ini?”
Memang gelar tersebut sangat besar artinya akan tetapi perut guru-guru beserta keluarganya tidak akan pernah bisa kenyang dengan hanya menyandang gelar tersebut. Guru adalah sosok pahlawan dimanapun atau di negeri manapun ia, karena darinya lahir generasi-generasi yang akan menjadi penerus bangsa dan negaranya. Oleh karena itu guru harus kita dukung agar perjuangannya bisa maksimal mencetak generasi yang benar-benar dapat diandalkan, wujud perhatian dan dukungan tersebut antara lain :
  1. Dukungan orang tua murid dalam mengarahkan dan mensupport anaknya ketika tidak di lingkungan sekolah
  2. Dukungan kesejahteraan. Merupakan salah satu hal yang sangat vital, seseorang akan menjalani suatu profesi dengan maksimal jika ada jaminan kesejahteraan dari profesi tersebut. Kesejahteraan guru harus sangat diperhatikan oleh pemerintah dengan menetapkan standar gaji yang ‘manusiawi’ agar guru tetap fokus dalam profesinya, jangan sampai seorang guru setengah hati dalam menjalani profesinya karena selain mendidik murid juga masih harus memikirkan bagaimana caranya agar bisa mencukupi kebutuhannya
  3. Dukungan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang nyaman untuk kepentingan pendidikan. Lingkungan yang damai dan bersahabat akan sangat mendukung dunia pendidikan, berbeda halnya dengan lingkungan yang penuh kekacauan, tawuran dimana-mana, banyak terjadi huru-hara dan bentrok masa, menyebabkan anak didik tidak nyaman belajar.
Seorang guru tidak akan mampu sendirian memikul beban berat untuk menciptakan generasi sebagaimana  yang diharapkan bangsa, oleh karena itu seluruh elemen bangsa harus turut memberikan bantuan dan dukungan. Karena guru adalah sepeda yang mengantarkan kita ke gerbang keberhasilan, dan karena guru adalah sepeda yang mengantarkan anak-anak kita ke gerbang kesuksesan di masa depan.

Efek Domino Positif Pendidikan

Kemajuan di bidang pendidikan tidak hanya berarti kemajuan di bidang pendidikan. Kemajuan pendidikan merupakan investasi yang pasti menguntungkan. Negara dengan sistem pendidikan yang mampu mencetak generasi terdidik dan berkarakter lebih cepat dalam melakukan pembangunan. Contohnya saja jepang, meski Jepang sempat mengalami kehancuran saat peristiwa bom hiroshima dan nagasaki yang diperkirakan akibat peristiwa tersebut Jepang kehilangan 2-3 generasinya namun dengan tekad pembangunan yang luar biasa kini Jepang menjadi salah satu negara maju di dunia. Kunci sukses Jepang dalam keberhasilannya melakukan pembangunan yang luar biasa hebat adalah pendidikan di Jepang yang mampu mencetak generasi yang dapat diandalkan yang tidak hanya terdidik tetapi juga berkarakter.

Apa yang dimaksud efek domino positif pendidikan?

Bahwa pendidikan akan mempengaruhi secara positif tidak hanya satu sektor tertentu (misalnya sektor ekonomi atau sosial) saja dan memberikan dampak positif secara berkelanjuatan antar sektor pembangunan. Contohnya dengan adanya pendidikan maka kebutuhan tenaga ahli kesehatan tercukupi, dengan tenaga kesehatan tersebut dapat mendukung peningkatan tingkat kesehatan masyarakat dan dengan tingkat kesehatan masyarakat yang semakin naik maka produktivitas kerja juga naik, tersedianya tenaga kerja yang sehat untuk melaksanakan pembangunan fisik dan seterusnya. Efek positif tersebut tidak hanya sekali dirasakan akn tetapi akan tercipta efek domino yang seolah-olah efek positif pendidikan itu tidak akan berhenti sampai kapanpun.
Pendidikan di Indonesia kini menghadapi masalah yang pelik dengan banyaknya pengangguran terdidik. Pengangguran terdidik adalah pengangguran yang memiliki kualifikasi pendidikan yakni lulusan-lulusan SMA, Diploma dan Universitas yang tidak mendapat pekerjaan. Pada tahun 2008 menurut The Indonesian Institute  50% dari jumlah pengangguran adalah pengangguran terdidik. Selain itu terdapat masalah yakni pendidikan kita saat ini belum 100% mencetak orang-orang terdidik yang berkarakter.
Kemudian cobalah cermati data dibawah ini

      • 158 kepala daerah tersangkut korupsi sepanjang 2004-2011
      • 42 anggota DPR terseret korupsi pada kurun waktu 2008-2011
      •  30 anggota DPR periode 1999-2004 terlibat kasus suap pemilihan DGS BI
      •  Kasus korupsi terjadi diberbagai lembaga seperti KPU,KY, KPPU, Ditjen Pajak, BI, dan BKPM
        Sumber data : Litbang Kompas




Data diatas menunjukkan masih banyak orang-orang terdidik dan cerdas di negeri ini yang tidak memiliki hati yang bersih serta karakter sesuai cita-cita bangsa.  Mereka bukan membawa kebaikan akan tetapi justru membawa kehancuran.
Efek positif dari pendidikan tidak akan terasa jika lulusan-lulusannya tidak memiliki karakter yang kuat dan jujur. Oleh karena itu pendidikan karakter juga sangat penting dalam membangun bangsa ini.

No comments:

Post a Comment