Kamu orang Indonesia kan? Kamu sekolah di Indonesia kan? Lalu
bagaimana pendapat kamu tentang pendidikan di Negeri kita ini?
Bayangkan jika pertanyaan itu adalah pertanyaan yang muncul
di kertas ujian kamu yang mau tidak mau harus kamu jawab. Mungkin jawaban
kalian akan seperti ini
“Ya. Saya orang Indonesia”
“Ya. Saya sekolah di Indonesia”
“Menurut saya pendidikan di Indonesia kurang memuaskan,
mulai dari kurangnya fasilitas, sistem pendidikan yang tidak sesuai dan kurang
mendukung perkembangan siswa-siswinya.. (dan bla bla bla....). Pendidikan
di Indonesia jauh tertinggal dari negara-negara lain, bahkan kalah dari negara
tetangga... (dan bla bla bla seterusnya).”
Mungkin hampir semua jawaban akan sama dengan jawaban
diatas, hanya saja tentu dengan bahasa yang berbeda. 3 pertanyaan itu memang
sederhana dan kelihatan sepele, tapi coba mari kita renungkan sejenak lebih dalam
pertanyaan dan jawaban sederhana diatas, khususnya pertanyaan ketiga dan jawabannya.
Contoh jawaban dari pertanyaan ketiga tersebut adalah
jawaban umum yang sering saya dengar dalam diskusi ataupun sekedar obrolan
ringan singkat yang jadi selingan obrolan lain. Entah apakah itu sudah termindset di dalam alam bawah sadar kita? Atau
karena memang benar itu kenyataannya?
Melihat keadaan yang ada saat ini memang benar bahwa
pendidikan di negeri ini jauh dari optimal, banyak kekurangan disana-sini. Dan kita
cenderung mengkambinghitamkan sistem. Mulai dari petinggi-petinggi sampai
siswa-siswi, tapi kita cenderung melupakan tentang Siapa yang menjalankan sistem tersebut? Siapa aktor yang menjalani
peran dalam dunia pendidikan di negeri ini? Jawabannya jelas
“Kita. Seluruh pelajar, mahasiswa, guru dan aktivis
pendidikan lainnya”
Kita sering melupakan bahwa kita lah aktor yang menentukan
akan dibawa kemana pendidikan negeri ini, karena sebagus apapun sistem namun
tanpa SDM yang benar-benar ingin maju dan menjalankan sistem itu dengan baik
maka hasilnya adalah sistem yang ‘seret’, setengah jalan dan cepat rusak karena
berjalan tidak sebagaimana mestinya. Sebaliknya walaupun dengan sistem
pendidikan yang ‘pas-pasan’ tetapi SDM yang terkait menjalankan sistem tersebut
dengan penuh kesungguhan, sepenuh hati dan berkeinginan menjadi lebih baik maka
dengan segala upaya SDM tersebut akan terus maju dan berkembang bahkan
melakukan tindakan-tindakan nyata untuk memperbaiki sistem yang ada agar
menjadi sistem yang ideal.
SDM atau Sumber Daya Manusia yang dimaksud diatas adalah
- Pelajar / Mahasiswa
Merupakan pemeran utama dalam dunia pendidikan. Dalam diri setiap pelajar/mahasiswa sejak dini harus ditanamkan bahwa maju atau mundurnya pendidikan adalah tergantung dari keputusan mereka dalam menyikapi pendidikan itu sendiri.
Sangat penting ditanamkan nilai-nilai dasar seperti kejujuran dan tanggung jawab. Sistem yang terancang sempurna namun jika pelajar/mahasiswa bermalas-malasan dan melakukan kecurangan (mencontek dll.) maka sistem yang sempurna pun tidak akan ada artinya. - Pengajar (Guru / Dosen / Tutor)
Jika Pelajar/Mahasiswa adalah aktor utamanya, maka Pengajar adalah pemeran pembantunya. Dimana tugas Pemeran Pembantu ini adalah untuk selalu mendukung Aktor Utama dan selalu membimbing Aktor Utama agar tidak keluar dari alur cerita yang seharusnya. - Pejabat Berwenang
Mereka Sutradara yang mengarahkan jalannya cerita lewat naskah yang telah disiapkan (baca: sistem pendidikan). Karena sutradara punya wewenang untuk menentukan arah cerita maka sutradara harus memiliki pandangan yang baik hasil yang diinginkan dan bagaimana cara mencapai hasil tersebut. Begitu pula dengan pejabat yang berwenang dalam dunia pendidikan harus memiliki tujuan yang jelas, akan dibuat seperti apa wajah pendidikan Indonesia di masa depan dan lewat wewenangnya mengatur sistem untuk mencapai tujuan tersebut. - Pemerintah
Terakhir adalah pemerintah, peran pemerintah adalah sebagai Produser. Produser memikirkan dan menjamin ketersediaan dana, begitu juga dengan Pemerintah mengalokasikan dana pendidikan melalui anggaran pendidikan di APBN.
Setiap elemen bangsa ini punya perannya masing-masing, mari
kita optimalkan peran kita untuk membangun Indonesia dan mewujudkan cita-cita
bangsa ini. “Jangan dulu kita hanya
sekedar mengutuk rendahnya kualitas pendidikan di negeri kita ini tanpa
berperan untuk melakukan perbaikan”. Terkhusus bagi pemuda, masa depan
Indonesia dipercayakan pada kita. Tak perlu muluk-muluk kawan, cukup dengan
kita niatkan sepenuh hati serta kesungguhan dan kita jalankan peran kita dengan
baik, semoga dengan begitu kita dapat memberikan warna cerah pada Indonesia di
masa mendatang.
Karena kalau bukan kita siapa lagi yang akan mengangkat tinggi negeri ini?
No comments:
Post a Comment