Wednesday, November 7, 2012

Jika Kita Sendiri Mengutuk Pendidikan di Negeri Ini Lalu Siapa Lagi yang Akan Mengangkatnya Tinggi ?



Kamu orang Indonesia kan? Kamu sekolah di Indonesia kan? Lalu bagaimana pendapat kamu tentang pendidikan di Negeri kita ini?
Bayangkan jika pertanyaan itu adalah pertanyaan yang muncul di kertas ujian kamu yang mau tidak mau harus kamu jawab. Mungkin jawaban kalian akan seperti ini
“Ya. Saya orang Indonesia”
“Ya. Saya sekolah di Indonesia”
“Menurut saya pendidikan di Indonesia kurang memuaskan, mulai dari kurangnya fasilitas, sistem pendidikan yang tidak sesuai dan kurang mendukung perkembangan siswa-siswinya.. (dan bla bla bla....). Pendidikan di Indonesia jauh tertinggal dari negara-negara lain, bahkan kalah dari negara tetangga... (dan bla bla bla seterusnya).”
Mungkin hampir semua jawaban akan sama dengan jawaban diatas, hanya saja tentu dengan bahasa yang berbeda. 3 pertanyaan itu memang sederhana dan kelihatan sepele, tapi coba mari kita renungkan sejenak lebih dalam pertanyaan dan jawaban sederhana diatas, khususnya pertanyaan ketiga dan jawabannya.
Contoh jawaban dari pertanyaan ketiga tersebut adalah jawaban umum yang sering saya dengar dalam diskusi ataupun sekedar obrolan ringan singkat yang jadi selingan obrolan lain. Entah apakah itu sudah termindset di dalam alam bawah sadar kita? Atau karena memang benar itu kenyataannya?
Melihat keadaan yang ada saat ini memang benar bahwa pendidikan di negeri ini jauh dari optimal, banyak kekurangan disana-sini. Dan kita cenderung mengkambinghitamkan sistem. Mulai dari petinggi-petinggi sampai siswa-siswi, tapi kita cenderung melupakan tentang Siapa yang menjalankan sistem tersebut? Siapa aktor yang menjalani peran dalam dunia pendidikan di negeri ini? Jawabannya jelas
“Kita. Seluruh pelajar, mahasiswa, guru dan aktivis pendidikan lainnya”
Kita sering melupakan bahwa kita lah aktor yang menentukan akan dibawa kemana pendidikan negeri ini, karena sebagus apapun sistem namun tanpa SDM yang benar-benar ingin maju dan menjalankan sistem itu dengan baik maka hasilnya adalah sistem yang ‘seret’, setengah jalan dan cepat rusak karena berjalan tidak sebagaimana mestinya. Sebaliknya walaupun dengan sistem pendidikan yang ‘pas-pasan’ tetapi SDM yang terkait menjalankan sistem tersebut dengan penuh kesungguhan, sepenuh hati dan berkeinginan menjadi lebih baik maka dengan segala upaya SDM tersebut akan terus maju dan berkembang bahkan melakukan tindakan-tindakan nyata untuk memperbaiki sistem yang ada agar menjadi sistem yang ideal.
SDM atau Sumber Daya Manusia yang dimaksud diatas adalah
  1. Pelajar / Mahasiswa
    Merupakan pemeran utama dalam dunia pendidikan. Dalam diri setiap pelajar/mahasiswa sejak dini harus ditanamkan bahwa maju atau mundurnya pendidikan adalah tergantung dari keputusan mereka dalam menyikapi pendidikan itu sendiri.
    Sangat penting ditanamkan nilai-nilai dasar seperti kejujuran dan tanggung jawab. Sistem yang terancang sempurna namun jika pelajar/mahasiswa bermalas-malasan dan melakukan kecurangan (mencontek dll.) maka sistem yang sempurna pun tidak akan ada artinya.  
  2.  Pengajar (Guru / Dosen / Tutor)
    Jika Pelajar/Mahasiswa adalah aktor utamanya, maka Pengajar adalah pemeran pembantunya. Dimana tugas Pemeran Pembantu ini adalah untuk selalu mendukung Aktor Utama dan selalu membimbing Aktor Utama agar tidak keluar dari alur cerita yang seharusnya.
  3. Pejabat Berwenang
    Mereka Sutradara yang mengarahkan jalannya cerita lewat naskah yang telah disiapkan (baca: sistem pendidikan). Karena sutradara punya wewenang untuk menentukan arah cerita maka sutradara harus memiliki pandangan yang baik hasil yang diinginkan dan bagaimana cara mencapai hasil tersebut. Begitu pula dengan pejabat yang berwenang dalam dunia pendidikan harus memiliki tujuan yang jelas, akan dibuat seperti apa wajah pendidikan Indonesia di masa depan dan lewat wewenangnya mengatur sistem untuk mencapai tujuan tersebut.
  4. Pemerintah
    Terakhir adalah pemerintah, peran pemerintah adalah sebagai Produser. Produser memikirkan dan menjamin ketersediaan dana, begitu juga dengan Pemerintah mengalokasikan dana pendidikan melalui anggaran pendidikan di APBN.


Setiap elemen bangsa ini punya perannya masing-masing, mari kita optimalkan peran kita untuk membangun Indonesia dan mewujudkan cita-cita bangsa ini. “Jangan dulu kita hanya sekedar mengutuk rendahnya kualitas pendidikan di negeri kita ini tanpa berperan untuk melakukan perbaikan. Terkhusus bagi pemuda, masa depan Indonesia dipercayakan pada kita. Tak perlu muluk-muluk kawan, cukup dengan kita niatkan sepenuh hati serta kesungguhan dan kita jalankan peran kita dengan baik, semoga dengan begitu kita dapat memberikan warna cerah pada Indonesia di masa mendatang.

Karena kalau bukan kita siapa lagi yang akan mengangkat tinggi negeri ini?

No comments:

Post a Comment